Ketika sejumlah kalor diterima atau dilepas oleh suatu zat, maka
ada dua kemungkinan yang terjadi pada suatu benda, yaitu benda akan
mengalami perubahan suhu, atau mengalami
perubahan wujud. Kenaikan suhu suatu benda dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan yang mengkaitkan dengan kalor jenis atau kapasitas kalor. Sedangkan
pada saat benda mengalami perubahan wujud, maka tidak terjadi perubahan suhu,
namun semua kalor saat itu digunakan untuk merubah wujud zat, yang dapat
ditentukan dengan persamaan yang mengandung unsur kalor laten.
Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi
berbeda yaitu kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c). Kapasitas kalor adalah
banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat
celcius.
H = Q/(t2-t1)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan
besar kalor jenis adalah kalorimeter.
c = Q/m.( t2-t1)
Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan
baru
H = m.c
Analisis grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan sampai
menjadi uap. Dalam grafik ini dapat dilihat semua persamaan kalor digunakan.
Keterangan :
Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu
es, setelah suhu sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2),
setelah semua menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3),
setelah suhunya mencapai suhu 100 C maka kalor yang diterima digunakan untuk
berubah wujud menjadi uap (Q4), kemudian setelah berubah menjadi uap
semua maka akan kembali terjadi kenaikan suhu kembali (Q5).
Panas pada peleburan zat padat adalah jumlah panas yang diperlukan
untuk mencairkan suatu satuan massa zat padat pada temperature tetap. Panas
campuran pada es = 80 col per gram (pada
oC dan 1 atm)
= 144
Btu per pound (pada 32 oF dan 1 atm)
(Hudaya.1981:97)
Melebur adalah peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi cair.
Proses peleburan suatu zat bergantung pada masa zat, jumlah kalor yang di
perlukan untuk melebur juga ditentukan oleh jenis zat. Artinya kalor yang
diperlukan untuk meleburkan 1 kg es akan berbeda dengan kalor yang diperlukan
untuk meleburkan kapur.
Kalor lebur zat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan oleh
suatu satuan massa zat padat untuk meleburkan pada titik leburnya. Banyaknya
kalor yang diperlukan untuk melabur dicari dengan persamaan :
Dengan : Q = kalor
yang diserap / dilepas (Joule)
M = massa
zat (kg)
L =
kalor lebur (J/kg) (Tim
Dosen.2013:30)
Panas fusi () dari suatu zat padat kristal adalah kuantitas panas
yang dibutuhkan untuk melelehkan satu satuan massa zat padat pada temperature
konstan. Ini juga setara dengan kuantitas panas yang dilepaskan oleh satu
satuan massa lelehan zat pada saat terkristalisasi pada temperature yang sama.
Panas fusi air pada 00C adalah sekitar 335 kJ/kg atau 80 kal/g. (Frederick.2006:133)
Kalor yang
terlibat dalam perubahan fase tidak hanya bergantung pada kalor laten, tetapi
juga pada massa total zat tersebut. Sehingga
Dimana L adalah kalor laten proses dan
zat tertentu, m adalah massa zat, dan Q adalah kalor yang dibutuhkan atau
dikeluarkan selama perubahan fase.(Giancoli.2001:498)
Kalor Lebur () adalah jumlah
kalor yang diperlukan suatu zat untuk melebur (dari padat ke cair) tiap suatu
satuan massa pada temperature tetap. Untuk air (H2O), kalor lebur
pada temperature 00C adalah 80 kal/g. jumlah kalor yang diperlukan
untuk mengubah suatu zat dari satu fase ke fase lain sebanding dengan seberapa
besar massanya dan jenis dari zat tersebut yang dicirikan oleh nilai H yang
berbeda untuk tiap zat, sehingga jumlah kalor yang diperlukan dapt di hitung
dari persamaan :
atau (Muhamad Ishaq.2006:245)
Contoh umum
perubahan fase adalah peleburan (pencairan) es. Ketika panas di tambahkan pada
es pada 00C dan tekanan atmosfer normal, suhu es tidak bertambah.
Bahkan, sebagian membentuk air. Jika ditambahkan panas perlahan, untuk menjaga
system mendekati kesetimbangan termal, suhu tetap pada 00C hingga
seluruh es mencair. Efek penambahan panas pada system ini bukan untuk menaikan
suhu tapi untuk mengubah fasa dari padat menjadi mencair. (Young.2002:470)
Satu gram es batu
pada temperature -50oC dalam wadah tertutup, di tempatkan diatas
tungku untu dipanaskan. Termometer akan membaca kenaikan temperature akan mbaca
kenaikan temperature dengan perlahan sampai 0oC. Pada 0oC,
tidak ada kenaikan niai nemperatur, namun panas tetap diberikan. Panas inilah
yang meleburkan es batu tersebut. Untuk meleburkan keseluruhan 1 gram es batu
tersebut 8,0 kalori dari panas tersebut diserap oleh es batu. (Sri
Soeyati.2007:10)
Sejumlah energy
panas tertentu dibutuhkan untuk mengubah fasa sejumlah zat tertentu. Panas yang
dibutuhkan sebanding dengan massa zat. Panas yang dibutuhkan untuk mencairkan
zat bermassa m tanpa perubahan temperaturnya adalah dengan dinamakan panas laten peleburan zat tersebut.
Untuk pencairan es menjadi air pada tekanan 1 atm, panas laten peleburan adalah
333,5 kJ/kg = 79,7 kkal/kg. (Tipler.1998:604)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar