Senin, 28 Maret 2016

LATAR BELAKANG MUNCULNYA KURIKULUM 2013



Teman-teman pendidikan pati so tau toh dalam Pembukaan  Undang-Undang  Dasar  1945  mengamanatkan  bahwa  pembentukan Pemerintah Negara  Indonesia  yaitu  antara  lain  untuk  mencerdaskan  kehidupan bangsa. Nah Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (3) memerintahkan agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Yah gitu deh kata-katanya. 
Isu-isu yang teraktual, tajam dan terpercaya dari pendidikan nasional banyak skale dimuat oleh berbagai media, baik media cetak, elektronik, maupun internet. Berbagai isu diungkapkan oleh berbagai kalangan, mulai rakyat biasa, guru, orang tua, pejabat dinas pendidikan, dosen sampai para pakar atau ahli-ahli pendidikan gitu deh. Pendidikan karakter menjadi isu yang utama banget di dunia pendidikan nasional dewasa ini. Berbagai peristiwa negatif yang banyak banget melanda bangsa diduga terjadi karena selama ini pendidikan kurang memperhatikan aspek pengembangan akal dan budi pekerti siswanya. Pendidikan karakter ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam meningkatkan derajat dan martabat bangsa Indonesia. Pendidikan karakter dapat di integrasikan ke dalam kegiatan kurikuler atau ekstrakurikuler juga loh. Namun, itu semua belumlah cukup, dukungan orang tua dan masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan pembentukan dan pengembangan karakter yang baik bagi para siswa. Peristiwa tawuran antarpelajar, siswa menyontek, siswa bolos sekolah, dan berbagai peristiwa negatif lainnya yang terjadi di dunia pendidikan semakin sering terjadi. Peristiwa ini cukup memprihatinkan banget dan membuat khawatir orang tua, guru, dan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan model pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek kognitif tetapi juga mengembangkan sikap yang baik. Untuk itu, pemerintah telah memberi solusi dengan mencanangkan pendidikan karakter yang berbasis agama dan akhlak mulia.  Selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak, pendidikan karakter ini diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam meningkatkan derajat dan martabat bangsa Indonesia. Pembentukan karakter itu dimulai dari kasih yang diberikan Tuhan, yang kemudian membentuk jati diri dan prilaku manusia. Dalam prosesnya kasih yang alamiah ini dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sehingga lingkungan memiliki peranan yang cukup besar dalam membentuk jati diri dan prilaku siswa. Sekolah dan masyarakat sebagai bagian dari lingkungan pendidikan memiliki peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, sekolah dan masyarakat harus memiliki adat, kebiasaan, dan norma mengenai karakter yang akan dibentuk. Di sisi lain, orang tua, para pemimpin, dan tokoh masyarakat juga harus mampu memberikan suri teladan mengenai karakter yang akan dibentuk tersebut dalam kehidupan sehari-hari.   
Nah di Indonesia uadah banyak banget gonta ganti kurikulum namun belum ada yang mampu membentuk karakter siswa, nah atas dasar inilah serta alasan di ataslah yan menjadi dasar munculnya kurikulum 2013 atau K13. Namun K13 banyak banget menuai kontra seperti yang telah aku postingkan waktu lalu. Saya mencoba mencari, apa sebenarnya keunggulan kurikulum 2013 dibanding kurikulum sebelumnya. Memang sulit menemukannya. Kalau hanya menentukan perbedaan K13 dengan K yang lain itu sangat mudah, tapi menemukan keunggulannya pasti masing-masing orang akan berbeda pendapat. Tapi di antara perbedaan yang menyolok dan kelebihan kurikulum 2013 yang tidak ditemukan pada kurikulum sebelumnya adalah adanya konsep pendekatan scientifik. Dengan pendekatan scientific inilah diharapkan siswa didik dapat lebih berkembang kompetensinya.
 Kurikulum 13 ini sangat baik karena memiliki kelebihan kayak gini ni:

    1. Tiga evaluasi K-13 bisa berjalan lebih baik ke depannya yaitu menyangkut keselarasan ide dengan desain, ide dengan isi buku teks serta kesiapan sekolah dan guru.
    2. "Menyongsong Indonesia Cerdas 2020" kata salah satu mahasiswa FKIP UBH  ada acara seminar di Kampus Ulak Karang Padang
    3. Siswa dituntut aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemevahan masalah
    4. Penilaiannya dilakukan tidak hanya 1 aspek. Namun, semua aspek
    5. Munculnya pendidikan karakter dan budi pekerti pada semua program studi
    6. Standar penilaian lebih mengarah pada penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional
    7. Sifat pembelajarannya kontekstual
    8. Pembelajaran berpusat pada siswa dengan metode pembelajaran yang bervariasi banget 
    9. Guru berperan sebagai fasilisator
    10. Mengharuskan adanya remediasi secara berkala
    11. Pramuka menjadi ekstrakulikuler wajib yang bertujuan untuk meningkatkan karakter siswa
Sedangkan kelemahannya adalah kayak gini
  1. Menurut Tyas, katanya kurikulum 2013 penuh kontradiksi. Karena, penambahan jam pelajaran agama 
  2. Guru dan siswa itu dianggap memiliki kapasitas yang sama karena Guru tidak dilibatkan langsung dalam   proses pengembangan K-13. 
  3. Kurang matang karena pemerintah terlalu cepat meluncurkan K-13 sehingga masih perlu dikaji ulang, dievaluasi dan diperbaiki
  4. Pemerintah mengintegrasikan subjek mata Pelajaran IPA terhadap IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk level jenjang pendidikan Dasar
  5. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam k-13. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan UN masih diberlakukan. UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses pembelajaran
  6. Perlunya pembelajaran pada guru karena masih banyak guru yang tidak mengerti bagaimana pembelajaran pada K-13 
  7. Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi dapat tersampaikan dengan baik
  8. Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas 
  9. Pada umumnya KBM masih Konvensional
  10.  Pramuka menjadi beban bagis siswa yang tidak menyukai pramuka, sehingga ada unsur keterpaksaan
  11.  Beberapa kelemahan penerapan K-13 yaitu masalah kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendampingan guru, dan pelatihan kepala sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wikipedia

Hasil penelusuran