Senin, 29 Februari 2016

TUGAS PENGEMBANGAN KURIKULUM



Dalam dunia pendidikan salah satu kunci untuk menentukan kualitas lulusan adalah kurikulum pendidikannya. Karena pntingnya setiap kurun waktu tertentu kurikulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar. Departemen pendidikan nasional juga secara teratur melakukan evaluasi terhadap peraturan yang terkait dengan kurikulum. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi, pengetahuan dan metode belajar semakin lama semakin maju pesat. Oleh karena itu tidak mungkin dalam suatu instansi pendidikan tetap memperthanakna kurikulum lama. Hal ini dikhawatirkan akan emngakibatkan suatu instansi sekolah tida dapat sejajar dengan sekolah2 yg lain. Seperti yg kita ketahui bersama bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat. Sementara di sisi  lain prioritas pedndidikan nasional pun ikut berubah. Begitupun pola pembiayyaan Pendidikan serta kondisi social termasuk perubahan pada tuntutan profesi serta kebutuhan dan keinginan pelanggan. Semua itu ikut memberikan dorongan bagi penyelnggara pendidikan untuk selalu meningkatkan prises perbaikan modifikasi dan proses evaluasi pada kurikulum yg digunakan. Ya pemirsa dlm perkembangan sejarah sejak tahun 1945 kurikulum pendidika nasional telah  mengalami perubahan yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013. Namun sebelum kita mengarah lebih jauh tentang perjalan kurikulum tsb perlu kiranyankita menelaah pengertian kurikulum. Saudara mahasiswa tahukah anda bahwa setiap akitvitas yg baik selalu ada rencana atau program yg dibuat sebelumnya yg dpt digunakan sb g panduan pelaknsanaannya. Dalam isitilah lain dikenal dgn sebutan kurikulum. Namun secara teori menurut Peter F Olivia Kurikulum adalh suatu program atau rencana yg dikembangkan oleh lembaga (sekolah) untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bagi siswa. Definisi tersebut mengandung 2 hal penting yang harus dipahami. Pertama bahwa kurikulum meruapak program atau rencana yg memuat proyeksi yg akan dilakukan lembaga pendidikan. Kedua kurikulum merupakan seluruh pngalaman. Batasan kedua ini mengisyaratkan bahwa kurikulum memiliki makna yg lebih luas dari pada pengertian yg pertama. Artinya selain sebagaii rencana kurikulum juga merupakan seluruh  pengalaman atau aktivitas yg terjadi sebagai realisasi dr program atau rencaa yag telah dibuat sebelumnya. Menurut UU no 20 tahu2003 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan, isi dn bahan pelajaran serta cara yg digunakan sebagai pedoman penyelnggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pasal 1 ayat 19.
Ya pemirsa telah kita memahami bagaimanakah pengertian dari kurikulum tsb. Perlu kiranyankita menelaah tentang komponen kurikulum. Beriku ulasannya;
Unsur unsur komponen pokok kurikulum terdiri dari komponen tujuan
Tujuan merupakan gambaran harapan yng menjadi acuan bagi semua aktivitas yg dilakukan utk mencapainya. Istilsh yg lebih popular yaitu kompetnsi. Kompetensi merupanakn rumusan kemampuan berhubungan dengan aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan yg harus direfleksikan dengan berpikir dan bertindak secra konsisten.
Komponen isi merupakan  materi atau bahan ajar yg harus dipelajarim oleh siswa utk mencapai kompetensi yg diharapkan. Isi kurikulum  sebagai bahan ajar seharusnya dikembangkan dari berbagai sumber yg luas dan bervariasi bsik yg sengaja dipersiapkan maupun yg dimanfaatkan.
a.    Komponen metode merupkan pendekatan, strategi, dan system pengolahan pembelajaran yg dilakukan di setiap lembaga pendidikan, sehingga program atau kurikulum yg telah ditetapkan dapat berjalan secara efektif, sefisien dan akuntabel.
b.    Komponen evaluasi merupakan alat ukur untuk mengetahui keterlaksanaan program dan tingkat keberhasilan yg telah dicapai dikaitkan dengan rencana yg telah ditetapkan oleh kurikulum. Alat evaluasi kurikulum harus ditetapkan secar valid dan dpt menilai seluruh aspek kurikulum.

Kurikulum tahun 1947 (Rentjana Pelajaran 1947); awalnya pada tahun 1947 kurikulum saat itu diberi nama Rentjana pelajaran 1947. Pada saat itu kurikulum penddiakan di Indonesia masih dipegaruhi siste pendidikan colonial belanda dan jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya.  Kurikulum tahun 1947 dapat dikatakan sebagai pengganti system pendidikan colonial belanda. Karena suasan kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat suasana perjuangan kemerdekaan, maka penddikan sebagai development formis lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan  bangsa lain di dunia.
Kurikulum tahun 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952); setelah rentjana peljaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempuraan. Pada tahun 19 52 kurikulum ini diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada system pendidikan nasional. Yang paling menonjol sekaligus ciri dari kurikulm 1952, bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yg dihubungkan dengan kehidupan sehari hari.
Kurikulum tahun 1964 (Rentjana pendidikan 1964); menjelang tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan system kurikulum di Indonesia, kali ini di beri nama Rentjana Pendidikan 1964. Poko-pokok pikiran kurikulum tahun 1964 yg menjadi ciri kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat penegtahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD sehingga program dipusatkan pada program Panca Wardana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistic, keprigelan dan jasmani.
Kurikulum tahun 1968 (rencana pendidikan 1968);merupakan pembaharuan dari kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubhan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus. Kurikulum ini merupakan perwujudan dari orientasi pda pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dari segi tujuan pendidikan kurikulum 1968 bertujan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk memebtnuk manusia pancasila sejati, kuat dan sehat jasmani mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan jasmani, moral budi pekerti dan keyakinan beragamaa. Isi pendidikan diarahkan pd kegiatan mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan serta mengemmbangkan fisik yg sehat dan kuat.
Kurikulum tahun 1975; sebagai pengganti kurikulum 1968 menggunakan pendekatan-pendekatan di antaranya sebagai berikut:
-          Berorientasi pada tujuan
-          Meganut pendekatan integrated dalam arti ahwa setiap peljaran memiliki arti dan peranan yg menunjang kepada tercapainya tujuan yg lebih integrative
-          Menekankan kepada efisiensi dan efektifitas dalm hal daya dan waktu.
-          Menganut pendekatan system instruksional yang dikenai dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). System yg senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yg spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
-          Dipengaruhi psikologi tigkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihn (drill)
-          Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudh tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahkan sidang umum MPR 1983 yg produknya tertuang dlm GBHN 1983 menyiratkan keputuan ploitik yg mnghendaki perubahan kurikum dari kurikulum 1975 ke kurikulum 1984. Karena itulah pd tahun 1984 pemerintah menetapkan pergantian kurikulum 1975 oleh kurikulum 1984.
Kurikulum tahun 1984 (kurikulum CBSA); kurikulum 1984 mengusung proses skill approach, meski mengutamakan pendekatan proses tapi factor tujuan tetap pending. Kurikulum ini juga sering disebtu kurikulum 1975 yg disempurnakan. Posisi siwa ditepatkan sbg subjek belajar dari mengamati sesuatu mengelompokan mendiskusikan hingga melaporkan. Model ini disebtu Cara Belajar Siswa Aktif. Kurikulum 1984 ini berorientasi kepada Tujuan Insttruksional didsari oleh pandangan pemberian pengalaman belajar kepada sisa dlm waktu belajar yg snagat terbatas disekolah harus benar benar fungsional dan efektif oleh karena itu sebelum memilih atau menntukan main ide yg pertama haryus dirumuskan adalah tujuan apa yg harus dicapai siswa. Pemeblaajaran matematika pada era 198o an merupaka gerakan rebolusi matematika. Rebolusi ini di awali oleh kekhawatiran Negara maju yg akanakan disusul oleh Negara Negara terbelakang saat itu  seperti jerman barat, jepang,korea dan Taiwan. Pengajar matemarikan ditandai oleh beberapa hal yaitu adanya kemjuan tekonolohi mutalhir seperti danya kalkulator dan computer.
Kurikulum tahun 1994; kurikulum 1994 dibuat sebagai peyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan UU no 2 tahun 1984 tentang sisitem pendidikan nasional. Hal ini berdampak pada sisitem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari system semester ke system caturwulan. Dgn system caturwuln yg pembagianannya dlm satu tahun menjadi tiga tahap diharapakn dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk menerima materi pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran menekankan pada pemahamn konsep, ketrampilan menyelesaikan soal, dan ketrampilanmemecahkan masalah. Diakhir pelajaan diberikan soal cerita agar siswa dapat emecahkanmmasalh yg berhubungan denga kehidupan sehari-hari
Kurikulum tahun 2004 (KBK); kurikulum 2004 ini lbih dikenal dengan kurikulumberbasis kompetensi (KBK), pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemapuan untuk melakukan (kompetensi) tugas tugas tertentu sesuai dengan standard performance yang telah ditetapkan.
Kurikulum tahun 2006 (KTSP); kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Awal 2006 uji coba KBK dihentikan, muncullah KTSP. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak dengan kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebi diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah. Hal ini disebabkan kerangka dasar dan standar kompetensi lulusa, standar kompetensi, kompetensi dasar telah ditetapkan untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh satuan pendidikan nasional.
Kurikulum tahun 2013 ; dimulai pada tahun ajaran 2013/2014 yang diterapkan secara berjenjang, pada dasarnya merupakan penyempurnaan kurikuum tahun 2006 (KTSP). Dokumen dokumen resmi mengenai kurikulum 2013 masih belum diterbitkan secara resmi.
Kurikulum 2013 ;
1.    Pembelajaran lebih mengarah pada karakter anak didik
2.    Pembelajaran lebih mengarah pada proses, bukan sekedar pada hasil belajar. Proses pembelajaran memegang peranan penting dalam dunia pendidikan.
3.     Assement pembelajaran mengarah pada assessment otentik, yaitu penlaian nyata terhadap apa yang diperoleh sisiwa dalam dunia pendidikan.
Kurikulum 2013 memberikan harapan besar akan lahirnya generasi tangguh dimasa yang akan datang. Kelengkapan infrastruktur, kemampuan guru, ketersediaan bahan ajar, dan ketersediaan media pembelajaran yang mendukung perlu mendapatkan perhatian yang serius.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wikipedia

Hasil penelusuran