A.
Pendahuluan
Banyak sekali definisi kurikulum yang
ada saat ini berbeda-beda Antara yang satu dengan yang lainnya, dikarenakan
dasar filsafat yang dianut oleh para berbeda-beda pula. Di Indonesia tujuan
kuirkulum tertera pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 1989 Bab
I Pasal 1 yang menyebutkan bahwa : Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pengajaran serta cara yang diguakan sebagai
pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar.
Dalam bukunya “Perencanaan dan
Pengembangan Kurikulum” Dakir menyatakan bahwa kurikulum itu terdiri atas
berbagai komponen yang satu dengan yang yang lain saling terkait adalah
merupakan suatu system, yang berarti bahwa setiap komponen yang slaing terkait
tersebut hanya mempunyai satu tujuan, yaitu tujuan pendidikan yang juuga
menjadi tujuan kurikulum.
B.
Pengertian Kurikulum
Tulisan ini membivarakan tentang
pengertian kurikulum. Anda pasti telah terbiasa mendengar kata kurikulum. Tetapi
jikalau ditanya kurikulum itu mahkluk apa, siapa yang menciptakannya, mengapa disuse
dan lain sebagainya kita butuh waktu untuk merenungkannya kemudian menjawabnya.
Sebenarnya kata kurikulum itu bukan berasal dari Bahasa Indonesia, melainkan
berasal dari Bahasa Latin yaitu currere yang
secara harfiah artinya adalah lapangan perlombaan lari. Lapangan tersebut ada
batas startnya da nada juga batas finisnya. Dalam pendidikan pengertian yang
seperti itu dijabarkan bahwa bahan beljaar sudah ditentukan secara pasti, dari
mana akan mulai diajarkan dan kapan akan diakhiri untuk diajarkan, dan bagaiman
cara untuk menguasai bahan agar dpat mencapai gelar. Bahulu kurikulum pernah
diartikan sebagai Rencana Pelajaran yang terbagi menjadi rencana pelajaran
minimum dan rencana pelajaran terurai.
Akibat adanya berbagai perkembangan,
khususnya perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi, konsep kurikulum selanjutnya juga menerobos pada dimensi waktu
dan tempat. Artinya kurikulum mengambil bahan ajar dan berbagai pengalaman
belajar tidak hanya terbatas pada waktu sekarang saja, tetapi juga
memperhatikan bahan ajar dan berbagai pengalaman belajar waktu lampau dan yang
akan datang.
Dengan demikian kurikulum itu merupakan
program pendidikan bukan program pengajaran, yaitu program yang direncanakan,
diprogramkan dan dirancangkan yang berisi nernagai bahan ajar dan pengalaman
belajar baik yang berasal dari waktu yang lalu, sekarang maupun yang akan
datang. Berbagai bahan tersebut direncanakan secara sistemik yang artinya
direncanakan denagn memperhatikan keterlibatan berbagai factor pendidikan secra
harmonis. Berbagai bahan ajar yang dirancangkan tersebut harus sesuai dengan
norma-norma-norma yang berlaku saat ini, diantaranya harus sesuai dengan
Pancasila, UUD 1945, GBHN, UU SISDIKNAS, PP No.27 dan 30, adat istiadat dan
lain sebagainya. Program tersebut akan dijadikan pedoman bagi tenaga pendidika
maupun peserta didik dalam pelaksanaan proses pembelajaran agar dapat mencapai
cita-cita yang diharapkan sesuai dengan yang tertera pada tujuan pendidikan.
Jadi kurikulum adalah suatu program
pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang
diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar
norma-norma yang berlakuy yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran yang
akan dilaksanaka oleh tenaga kependdikan dan peserta didik untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Tahun 1989 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa : “kurikulum dalah
seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar-mengajar”.
Unsur-unsur kurikulum dalah sebagai
berikut:
1.
Seperangkat Rencana
; didalamnya bersisikan berbagai rencana yang berhubungan dengan proses
pembelajaran. Namanya saja rencana bukan ketetapan, ini berarti bahwa segala
sesuatu yang direncanakan dapt berubah sesuai dengan situasi dan kondisi atau
dengan kata lain fleksibel.
2.
Pengaturan Mengenai
Isi dan Bahan Pelajaran; bahan pengajaran yang ada diatur oleh pusat dan oleh
daerah setempat.
3.
Pengaturan Cara
yang Digunakan; cara mengajar yang pernah digunakan ada berbagai macam,
misalnya ceramah, diskusi, demonstrasi, inquiry, recitasi, membuat laporan
portofolio dan sebagainya.
4.
Sebagai Pedoman
kegiatan Belajar Mengajar; penyelenggara kegiatan belajar mengajar terdiri atas
tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dalam
penyelnggaraan pendidikan, sedang tenaga pendidikan, yaitu anggota masyarakat
yang bertugas membibmbing dan melatih peserta didik.
C.
Berbagai Macam Terminologi dalam Kurikulum
Berbagai
terminology dalam kurikulum diantaranya sebagai berikut:
1.
Core Curriculum
; pengalamn belajar yang harus diberikan baik yang berupa kebutuhn individual
maupun kebutuhan umum.
2.
Hidden
Curriculum ; kurikulum disini tidak direncanakan, tidak diprogramkan dan tidak
dirancangkan tetapi mempunyai pengaruh baik itu secara langsung terhadap output
dari proses belajar mengajar.
D.
Fungsi Kurikulum
1.
Fungsi Kurikulum
Bagi Para Penulis
Para penulis buku ajar
mestinya mempelajari terlebih dahulu kurikulum yang berlaku pada pad waktu itu.
Untuk membuat berbagai pokok bahasan maupun sub pokok bahasan, hendaknya
penulis buku ajar membuat analisis instruksional terlebih dahulu, kemudian
menyusun Garis-Garis Besar Program Pelajaran (GBPP) untuk mata pelajarn
tertentu, baru berbagai sumber yang relevan.
2.
Fungsi Kurikulum
Bagi Guru
Bagi guru baru sebelum
mengajar pertama-tama yang perlu dipertanyakan adalah kurikulumnya, agar dapat
mencapai tujuan pendidikannya. Selai itu kurikulum juga membantu guru SMA
mengarahkan siswanya agar lulus Ujian Nasional lau SNMPTN.
3.
Fungsi Kurikulum
Bagi Kepala Sekolah
Dengan mengetahui
kurikulum yang digunakan kepala sekaolah akan mapu melakukan supervisi kurikulum.
4.
Fungsi Kurikulum
Bagi Masyarakat
Kurikulum sekolah
outputnya harus dapat link and match dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
E.
Tujuan Kurikulum
Tujuan dalah sesuatu yang ingin kita
capai. Segala sesuatu itu dapat berupa benda konkrit yang berupa barang maupun
tempat, atau dapat juga berupa hal-hal yang sifatnya abstrak, misalnya
cita-cita yang mungkin berupa kedudkan atau jabatan maupun sifat-sifat yang
dianggap luhur. Dengan kata lain tujuan dapat berupa hal-hal yang kompleks. Sedang
cara penyampaiannya ada bebagai macam. Ada yang hanya dengan kegiatan fisik,
tetapi ada yang dengan cara membuat rencana terlebih dahulu, diprogramkan,
mencari dana baru mengerahkan tenaga baik fisik maupun psikis. Kurikulum adalah
alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan itu sendiri adalah
sesuatu yang abstrak, ruwet, dan kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar