Rabu, 10 Februari 2016

HAKIKAT KURIKULUM



A.    Pendahuluan
Banyak sekali definisi kurikulum yang ada saat ini berbeda-beda Antara yang satu dengan yang lainnya, dikarenakan dasar filsafat yang dianut oleh para berbeda-beda pula. Di Indonesia tujuan kuirkulum tertera pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 1989 Bab I Pasal 1 yang menyebutkan bahwa : Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pengajaran serta cara yang diguakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar.
Dalam bukunya “Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum” Dakir menyatakan bahwa kurikulum itu terdiri atas berbagai komponen yang satu dengan yang yang lain saling terkait adalah merupakan suatu system, yang berarti bahwa setiap komponen yang slaing terkait tersebut hanya mempunyai satu tujuan, yaitu tujuan pendidikan yang juuga menjadi tujuan kurikulum.

B.     Pengertian Kurikulum
Tulisan ini membivarakan tentang pengertian kurikulum. Anda pasti telah terbiasa mendengar kata kurikulum. Tetapi jikalau ditanya kurikulum itu mahkluk apa, siapa yang menciptakannya, mengapa disuse dan lain sebagainya kita butuh waktu untuk merenungkannya kemudian menjawabnya. Sebenarnya kata kurikulum itu bukan berasal dari Bahasa Indonesia, melainkan berasal dari Bahasa Latin yaitu currere yang secara harfiah artinya adalah lapangan perlombaan lari. Lapangan tersebut ada batas startnya da nada juga batas finisnya. Dalam pendidikan pengertian yang seperti itu dijabarkan bahwa bahan beljaar sudah ditentukan secara pasti, dari mana akan mulai diajarkan dan kapan akan diakhiri untuk diajarkan, dan bagaiman cara untuk menguasai bahan agar dpat mencapai gelar. Bahulu kurikulum pernah diartikan sebagai Rencana Pelajaran yang terbagi menjadi rencana pelajaran minimum dan rencana pelajaran terurai.
Akibat adanya berbagai perkembangan, khususnya perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi, konsep kurikulum  selanjutnya juga menerobos pada dimensi waktu dan tempat. Artinya kurikulum mengambil bahan ajar dan berbagai pengalaman belajar tidak hanya terbatas pada waktu sekarang saja, tetapi juga memperhatikan bahan ajar dan berbagai pengalaman belajar waktu lampau dan yang akan datang.
Dengan demikian kurikulum itu merupakan program pendidikan bukan program pengajaran, yaitu program yang direncanakan, diprogramkan dan dirancangkan yang berisi nernagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik yang berasal dari waktu yang lalu, sekarang maupun yang akan datang. Berbagai bahan tersebut direncanakan secara sistemik yang artinya direncanakan denagn memperhatikan keterlibatan berbagai factor pendidikan secra harmonis. Berbagai bahan ajar yang dirancangkan tersebut harus sesuai dengan norma-norma-norma yang berlaku saat ini, diantaranya harus sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, GBHN, UU SISDIKNAS, PP No.27 dan 30, adat istiadat dan lain sebagainya. Program tersebut akan dijadikan pedoman bagi tenaga pendidika maupun peserta didik dalam pelaksanaan proses pembelajaran agar dapat mencapai cita-cita yang diharapkan sesuai dengan yang tertera pada tujuan pendidikan.
Jadi kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlakuy yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanaka oleh tenaga kependdikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 1989 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa : “kurikulum dalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar-mengajar”.


Unsur-unsur kurikulum dalah sebagai berikut:
1.      Seperangkat Rencana ; didalamnya bersisikan berbagai rencana yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Namanya saja rencana bukan ketetapan, ini berarti bahwa segala sesuatu yang direncanakan dapt berubah sesuai dengan situasi dan kondisi atau dengan kata lain fleksibel.
2.      Pengaturan Mengenai Isi dan Bahan Pelajaran; bahan pengajaran yang ada diatur oleh pusat dan oleh daerah setempat.
3.      Pengaturan Cara yang Digunakan; cara mengajar yang pernah digunakan ada berbagai macam, misalnya ceramah, diskusi, demonstrasi, inquiry, recitasi, membuat laporan portofolio dan sebagainya.
4.      Sebagai Pedoman kegiatan Belajar Mengajar; penyelenggara kegiatan belajar mengajar terdiri atas tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dalam penyelnggaraan pendidikan, sedang tenaga pendidikan, yaitu anggota masyarakat yang bertugas membibmbing dan melatih peserta didik.

C.    Berbagai Macam Terminologi dalam Kurikulum
Berbagai terminology dalam kurikulum diantaranya sebagai berikut:
1.      Core Curriculum ; pengalamn belajar yang harus diberikan baik yang berupa kebutuhn individual maupun kebutuhan umum.
2.      Hidden Curriculum ; kurikulum disini tidak direncanakan, tidak diprogramkan dan tidak dirancangkan tetapi mempunyai pengaruh baik itu secara langsung terhadap output dari proses belajar mengajar.

D.    Fungsi Kurikulum
1.      Fungsi Kurikulum Bagi Para Penulis
Para penulis buku ajar mestinya mempelajari terlebih dahulu kurikulum yang berlaku pada pad waktu itu. Untuk membuat berbagai pokok bahasan maupun sub pokok bahasan, hendaknya penulis buku ajar membuat analisis instruksional terlebih dahulu, kemudian menyusun Garis-Garis Besar Program Pelajaran (GBPP) untuk mata pelajarn tertentu, baru berbagai sumber yang relevan.

2.      Fungsi Kurikulum Bagi Guru
Bagi guru baru sebelum mengajar pertama-tama yang perlu dipertanyakan adalah kurikulumnya, agar dapat mencapai tujuan pendidikannya. Selai itu kurikulum juga membantu guru SMA mengarahkan siswanya agar lulus Ujian Nasional lau SNMPTN.

3.      Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
Dengan mengetahui kurikulum yang digunakan kepala sekaolah akan mapu melakukan supervisi kurikulum.

4.      Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat
Kurikulum sekolah outputnya harus dapat link and match dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

E.     Tujuan Kurikulum
Tujuan dalah sesuatu yang ingin kita capai. Segala sesuatu itu dapat berupa benda konkrit yang berupa barang maupun tempat, atau dapat juga berupa hal-hal yang sifatnya abstrak, misalnya cita-cita yang mungkin berupa kedudkan atau jabatan maupun sifat-sifat yang dianggap luhur. Dengan kata lain tujuan dapat berupa hal-hal yang kompleks. Sedang cara penyampaiannya ada bebagai macam. Ada yang hanya dengan kegiatan fisik, tetapi ada yang dengan cara membuat rencana terlebih dahulu, diprogramkan, mencari dana baru mengerahkan tenaga baik fisik maupun psikis. Kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan itu sendiri adalah sesuatu yang abstrak, ruwet, dan kompleks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wikipedia

Hasil penelusuran